Nutrisi hidroponik alami – Hidroponik merupakan salah satu teknik bertanam tanpa menggunakan tanah sebagai medianya teknik ini semakin populer di kalangan petani modern. Namun, tanpa dibekali dengan nutrisi yang cukup, pertumbuhan dari tanaman hidroponik tidak akan bisa optimal.
Salah satu alternatif yang lainnya yang bisa digunakan yaitu dengan menggunakan nutrisi hidroponik alami, yang terbuat dari bahan-bahan organik seperti daun kering, nasi basi, atau batang pisang.
Nutrisi hidroponik alami ini bukanlah hanya bisa lebih ramah lingkungan, tetapi juga bisa lebih sehat dan aman bagi kesehatan manusia. Pada artikel kali ini, kita akan membahas lebih dalam lagi tentang nutrisi hidroponik alami, jenis-jenisnya, dan juga cara membuanya.
Cara Pembuatan Nutrisi hidroponik Alami dengan Bahan Rumahan
1. Daun kering
Pekarangan di depan rumahmu dipenuhi daun kering pada setiap hari? Kamu pastinya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membersihkannya setiap hari. Hingga selama ini, apakah kamu pernah memikirkan untuk mengumpulkan daun-daun kering itu untuk digunakan kembali? Ya, karena manfaatkan dari kandungan fosfor dari daun kering ini sebagai nutrisi untuk tanaman hidroponik.
Bahan-bahan:
- 1 karung daun kering yang berjatuhan di depan atau belakang halaman rumahmu
- 1 batang gula , gula merah ya
- 100 cc dekomposer atau mol tape
- 20 liter air bersih pastikan tidak tercampur bahan kimia
Langkah pembuatan :
- Pertama siapkan sebuah wadah, kemudian masukkan dedaunan yang sudah kering beserta sebongkah gula merah
- Haluskan campuran dari dua bahan tersebut sampai halus merata
- Tuangkan sedikit demi sedikit air setelah semua bahannya dihaluskan
- Jika campurannya sudah berupa cairan, kemudian kamu masukkan dekomposer
- Diamkan lah dalam kondisi yang terutup selama 10 hari hingga nutrisi siap digunakan
2. Nasi bekas/basi
Jika kamu tinggal di apartemen, pastinya kamu akan sulit untuk menemukan daun kering. Kamu tidak usah khawatir, kamu juga bisa menemukan sumber nutrisi dari nasi bekas atau nasi basi yang memang sudah tidak dimakan. Ya, setidaknya kamu bisa memberikan nya ke tanaman hidroponik kamu dari bahan tersebut.
Bahan-bahan:
- 3 genggam nasi basi atau nasi bekas
- 1 gayung atau 1 liter air bersih yang tidak tercampur bahan kimia
- 500 gram gula pasir atau jika tidak ada nisa diganti dengan gula aren
Langkah pembuatan :
- Pertama masukkan nasi basi ke dalam wadah kecil, kemudian kamu tutup dengan kertas jangan terlalu rapat agar ada udara masuk
- Biarkan selama 3 – 5 hari sampai muncul jamur yang berwarna kekuningan
- Panaskan air ke dalam panci, kemudian kamu masukkan gula lalu aduk-aduk hingga sampai larut
- Biarkanlah cairan gula tersebut mendingin kemudian kamu sisihkan
- Tuangkan cairan gula tersebut ke dalam wadah yang telah berisikan nasi basi, pastikan seluruh adonan nasi tersebut terendam oleh cairan gula
- Setelah semuanya tercampur, kamu bisa untuk menyimpannya di dalam sebuah wadah yang tertutup rapat, diamkan hingga seminggu di tempat yang teduh
- Jika sudah didiamkan sampai 1 minggu, campuran tersebut sudah siap digunakan
3. Kotoran kelinci
Bagi kamu yang mempunyai peliharaan kelinci dirumah, kotorannya juga bisa di manfaatkan sebagai nutrisi hidroponik juga, loh. Ya, memang agak risih untuk mengumpulkannya, tapi bahan bahan ini tentunya jauh lebih murah dan juga mudah untuk didapatkan.
Bahan:
- 5 liter air seni atau air urine kelinci
- 2 kg kotoran dari kelincinya
- Siapkan juga tanaman kipahit sebanyak ½ karung atau kamu juga bisa menggunakan tanaman kacang-kacangan, alga, atau pun daun dadap.
- 5 liter air kelapa
- ¼ kg bawang merah
- 2 batang atau 2 bongkah gula merah
- 20 cc dekomposer atau disebut mol tape
Langkah pembuatan:
- Pertama tumbuk tanaman kipahit dan juga bawang merah dan gula merah bersamaan sampai halus.
- Siapkan sebuah gentong ataupun wadah tampung, masukkan semua bahan bahan ke dalam wadah tersebut, termasuk juga hasil tumbukan kipahit, bawang merah, dan juga gula merah.
- Tuangkan air bersih yang bebas bahan kimia (air sumur) tadi sekitar an 20 liter air.
- Kemudian tutup wadah tersebut, lalu simpan di tempat yang tidak terpapar langsung sinar matahari.
- Bukalah setiap hari pada jam-jam tertentu wadah yang berisi campuran nutrisi tadi, kemudian aduk-aduk.
- Ulangi pada proses kelima hingga selama 7 – 8 hari, lebih lama juga tidak masalah.
- Larutan nutrisi hidroponik buatan sendiri tadi sudah bisa untuk digunakan.
4. Batang pohon pisang
Bahan yang satu ini juga cukup relatif masih mudah untuk didapatkan meski tak banyak ditemukan di area perkotaan. Jika kamu menemukan pohon pisang, kamu bisa langsung mengambil bagian bagian pelepah pisang yang berwarna putih yang paling dekat dengan akar atau pun dengan bonggolnya.
Bahan:
- 50 cm potongan batang pisang, ambil bagian dalamnya yang berwarna putih yang dekat dengan bonggolnya
- 10 liter air bersih yang tidak mengandung bahan kimia
- 1 batang atau bongkah gula merah
- 100 cc / 10 cc dekomposer atau pun juga disebut mol tape
Langkah pembuatan:
- Tumbuklah bahan bahan dasar yang berupa bonggol pisang dan juga gula merah.
- Campurkan semua bahan bahan tadi, termasuk juga yang sudah ditumbuk, ke dalam wadah yang seperti gentong.
- Tutup gentong tersebut dan lalu kamu biarkan selama 10 hari lalu diaduk sesekali pada setiap hari.
- Pisahkan campuran yang sudah didiamkan tadi hingga menjadi tiga bagian sama rata, kemudian masing-masing dituang air sebanyak 20 liter.
- Pupuk organik cair hasil buatan sendiri sudah siap untuk diaplikasikan pada tanaman.
Keuntungan menggunakan nutrisi hidroponik alami
- Lebih ramah untuk lingkungan
- Lebih sehat dan juga lebih aman
- Menghasilkan produk produk yang lebih berkualitas
- Menghemat pengeuaran biaya
Nah, dalam era pertanian modern ini, hidroponik semakin populer sebagai salah satu cara efektif untuk bisa menanam tanaman. Nutrisi hidroponik alami ini tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga bisa untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas panen. Dengan cara yang satu ini, kita dapat menciptakan sebuah sistem pertanian yang berkelanjutan dan juga lebih sehat untuk masa depan.