LIGHT TRAP Alat Pembasmi Hama Ramah Lingkungan Tanpa Pestisida

Eiji

LIGHT TRAP Alat pembasmi hama ramah lingkungan – Hama wereng adalah salah satu hama utama yang bisa menyerang tanaman padi. Tidak hanya di negara Indonesia saja namun juga hampir di semua tanaman padi yang ada di seluruh dunia. Hama dengan nama latin yaitu Nilaparvata lugens ini selalu menyerang tanaman padi pada fase vegetatif ataupun pada generatif, serta dapat bisa menyebabkan gagal panen (fuso). Selain dari itu, wereng juga merupakan vektor penyakit tungro yang disebabkan oleh sebuah virus.

Pada saat ini banyak sekali cara yang dapat dilakukan para petani padi untuk bisa membasmi serangga wereng, salah satunya yang banyak sekali dilakukan yakni dengan cara menyemprotkan zat kimia/pestisida yang harganya tersebut relatif mahal dan juga kurang efisien karena hama bisa datang kapan saja dan dari mana saja.

Lampu perangkap Merupakan suatu unit alat untuk bisa menangkap ataupun untuk menarik serangga yang nantinya tertarik terhadap cahaya pada waktu malam hari. Mengapa metode light trap banyak digunakan oleh petani? Alat ini juga berfungsi untuk bisa mengetahui keberadaan atau juga jumlah populasi serangga di dlam lahan pertanian. Dengan tersedianga light trap dilahan, sedini mungkin para petani dapat untuk mendeteksi keberadaan hama apa saja yang ada di pertanaman seperti hama wereng, walang sangit, sundep, dan juga yang lain sebagainya. Sehingga keberadaan hama dipertanaman padi ini dapat untuk dikendalikan populasinya.

LIGHT TRAP alat pembasmi hama ramah lingkungan

Hama serangga menyebabkan kerugian besar pada tanaman. Ketergantungan tunggal pada aplikasi pestisida kimia telah menyebabkan beberapa efek samping seperti kebangkitan hama, resistensi terhadap pestisida dan berjangkitnya hama sekunder ditambah dengan masalah pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi masalah ini secara efektif, teknologi Manajemen Hama Terpadu (PHT) dianjurkan di seluruh dunia.

Baca Juga :  Mengenal Lebih Dekat Mesin Pemanen Padi Combine Harvester

Sumber cahaya utama menarik serangga fototropik seperti ngengat, lalat, kumbang, tawon, dll. Serangga ini terkumpul di ruang koleksi. Sumber sub-cahaya yang disediakan di dalam ruang pelindung menarik serangga yang terperangkap ke arahnya dari dalam ruang pengumpul. Dinding berpori dari ruang pengumpul serangga memfasilitasi pengayakan otomatis dan penilaian serangga ke dalam kategori yang berbeda di bawah pengaruh sumber cahaya. Ini membantu dalam pemisahan serangga yang lebih kecil, sebagian besar yang bermanfaat (seperti parasitoid) dari serangga berukuran lebih besar seperti kumbang, ngengat, jangkrik, lalat, dll. Serangga berbahaya dapat dihilangkan atau dibunuh di dalam ruangan itu sendiri.

Uji lapangan produk telah menunjukkan hasil yang menggembirakan pada berbagai tanaman di bawah kondisi agronomi yang berbeda. Tingkat penerimaan produk tumbuh pesat.

Keuntungan penggunaan alat LIGHT TRAP

  1. Membantu menangkap semua Nimfa Terbang dan serangga Dewasa seperti Pengikat Daun, Ngengat Penggerek Batang, Ngengat Penggerek Buah, Hoppers, Kumbang Buah dan Kumbang dll., sehingga mengurangi populasi dewasa dan keturunan selanjutnya di lapangan.
  2. Membantu mengidentifikasi pola Hama dan Serangga untuk mengembangkan rencana Pengendalian dan Pengendalian Hama.
  3. Membantu membedakan dan mengendalikan hama dan serangga yang merusak tanaman dan memungkinkan penyerbukan untuk meningkatkan produktivitas.
  4. Portabel melintasi area tanaman tanpa perubahan apa pun.
  5. Tidak diperlukan upaya pemasangan atau pemasangan besar dan mudah dioperasikan.
  6. Ekonomis dan membantu mengurangi biaya pengelolaan hama kimia.
  7.  Perangkat Pengendalian Hama dan Serangga yang Ramah Lingkungan.
  8. Serangga yang menguntungkan, yang sebagian besar berukuran lebih kecil dibandingkan dengan hama akan keluar dari sistem perangkap perangkap cahaya melalui pori-pori yang disediakan di ruang pengumpulan serangga.
  9. Tahan lama dan dapat digunakan dari tahun ke tahun. Perorangan atau kelompok petani dapat menggunakan perangkap ini untuk menyelamatkan serangga yang menguntungkan.
  10. Pengeluaran untuk pestisida dan aplikasinya akan berkurang. Keanekaragaman hayati akan meningkat.
Baca Juga :  Transformasi Industri Sawit: 6 Produk Teknologi Cerdas 4.0 yang Mendorong Inovasi Kelapa Sawit

Komponen yang utama dari lampu perangkap ini atau yang dikenal juga dengan LIGHT TRAP ini yaitu lampu, corong dan juga kantung plastik, serta rangka beratap. Lampu, dengan daya yang minimal 100 watt, berfungsi untuk bisa menarik serangga pada waktu malam hari.  Corong ini merupakan tempat masuknya serangga, kantung plastik yang berfungsi untuk menampung serangga yang tertangkap. Kemudian, rangka beratap fungsinya untuk bisa melindungi lampu dan juga hasil tangkapan terutama dari hujan.

Prosedur pemasangan LIGHT TRAP

  1. Pasang perangkap cahaya di dekat atau di dalam lahan tempat kamu ingin menjebak serangga terbang.
  2. Amankan tiang dengan kuat di tanah.
  3. Pasang lampu atau bohlam pada bingkai, lima meter dari tanah.
  4. Saat menggunakan bola lampu listrik, pastikan bola lampu dan kabel tidak bersentuhan dengan air untuk menghindari sengatan listrik.
  5. Lalu tempatkan baskom dangkal dengan menggunakan air sabun atau karung goni di bawah lampu.
  6. Letakkan perangkap cahaya dari sore hari pukul 18:00 hingga 22:00.
  7. Kumpulkan serangga yang terperangkap setiap hari dan buang dengan benar

Cara kerja dari alat perangkap light trap ini, lampu tersebut diletakkan di dalam lahan sawah di pinggir pematang. Letak bisa untuk disesuaikan dengan kondisi tempat karena alat satu ini menggunakan lampu sehingga harus memerlukan sumber aliran listrik. Satu unit lampu perangkap ini digunakan sebagai monitoring yang dapat digunakan untuk luasan 10-25 ha, sedangkan untuk mengendaliannya yaitu seluas 5 ha.

Lampu dinyalakan pada setiap hari yang dimulai dari pukul 6 sore – 6 pagi dan hasil tangkapan tersebut diambil setiap pagi kemudian diamati jenis serta jumlah serangga yang telah tertangkap.

Selain berfungsi untuk monitoring, lampu perangkap ini juga bisa digunakan sebagai pengendali. Mendeteksi dini wereng coklat imigran dan juga Ngengat penggerek batang padi sehingga dapat untuk mengetahui datangnya hama imigran dan juga puncak tangkapan populasi suatu hama.

Baca Juga :  Panduan Lengkap: Macam-Macam Pengolahan Tanah Kering untuk Meningkatkan Hasil Pertanian

Rekomendasi waktu semai ataupun waktu tanam yaitu 15 hari setelah mengenai puncak hasil tangkapan. Untuk pengendalian penggerek batang padi sendiri, yaitu 4 hari setelah adanya penerbangan (hasil tangkapan) yang dilakukan dengan penyemprotan insektisida. Pada saat kondisi lahan sedang berat atau pada saat pengolahan tanah, lampu perangkap ini digunakan terus untuk bisa memantau perkembangan populasi serangga hama terutama wereng coklat dan juga penggerek batang.

Serangga-serangga yang dapat tertangkap antara lain yaitu wereng coklat (dewasa makroptera), Ngengat penggerek batang padi, orong-orong atau disebut anjing tanah, kepinding tanah (Scotinophara coarctata ), Coccinella Sp, Paederus Sp ( kumbang tomcat),  Ophionea Sp, dan juga yang lain-lain.

Setelah berhasil diperoleh hasil konfirmasi dari pengamatan langsung di pertanaman, maka dapat untuk diberikan rekomendasi teknik pengendalian yang lebih tepat. Apabila hasil konfirmasi di pertanaman jumlah populasi hama itu telah melebihi ambang pengendalian, maka untuk penggunaan pestisida kimia haruslah untuk segera dilakukan.

Tips yang perlu untuk diperhatikan oleh kamu yaitu penempatan LIGHT TRAP alat pembasmi hama ini sebaiknya tidak berada tepat di pertanaman tetapi ada spec ruang terbuka yang tidak ada tanamannya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi resiko kerusakan tanaman yang berada pada sekitar lampu perangkap tersebut.

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags