Alat dan Mesin Pengolah Tanah – Tanah tersusun atas empat bahan utama yaitu bahan mineral, bahan organik, air dan udara. Masing-masing bahan penyusun tanah tersebut memiliki perbedaan komposisi untuk setiap jenis tanah dan, kadar air dan perlakuan terhadap tanah. Sebagai sistem yang dinamis tanah dapat berubah keadaanya dari waktu ke waktu sesuai dengan sifat-sifatnya, meliputi sifat fisik, kimia dan mekanis serta kondisi dari keseluruhan lingkungan yang menentukan produktifitas tanah.
Pada tanah pertanian, sifat mekanis tanah yang paling penting adalah reaksi tanah terhadap gaya-gaya yang berkerja pada tanah, dimana salah satu bentuk yang dapat diamati adalah perubahan tingkat kepada tanah akibat gaya-gaya yang telah diterima.
Dalam Industri pertanian, kegiatan pengolahan tanah lebih dikenal dengan sebutan pengolahan lahan.
Pengolahan lahan merupakan semua pekerjaan pendahuluan yang berhubungan dengan tanah. Kegiatan pengolahan lahan bertujuan untuk mempersiapkan lahan dalam keadaan sebaik-baiknya guna pertumbuhan tanaman sampai dengan keadaan lahan siap untuk ditanami. Semua proses pengolahan lahan dilakukan sebelum masuk ke proses penanaman. Kegiatan pengolahan lahan perlu dilakukan secara efektif dan efisien, karena dapat menyangkut kualitas dan hasil dan ketepatan waktu pengolahan lahan.
Pada umumnya pengolahan lahan masih banyak yang menggunakan cangkul (secara manual) oleh tenaga manusia dan alat bajak sederhana yang ditarik oleh tenaga hewan ternak (Kerbau, Sapi dan Kuda). Pengolahan lahan yang masih menggunakan cara tradisional dapat mengakibatkan produksi pertanian yang rendah serta memakan waktu yang cukup lama bila dibandingkan dengan pengolahan lahan yang menggunakan tenaga mekanis atau mesin traktor sebagai tenaga penarik bajak dan alat pertanian lainnya.
Macam dan Cara Pengolahan Tanah
Berdasarkan atas tahapan dalam pengolahan tanah, hasil kerja dan dalamnya tanah yang menerima perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage) dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage).
Pada pengolahan tanah pertama bertujuan untuk membongkar tanah menjadi bongkahan-bongkahan agar mampu menangkap udara, air dan sinar matahari, agar terciptanya peroses pelapukan sehingga tanah menjadi matang, bebas dari tanaman gulma dan siap untuk masuk ketahap pengolahan tanah kedua.
Pada pengolahan tanah kedua bertujuan untuk menghancurkan dan mencampur bongkahan tanah yang telah matang secara merata (proses penghancuran dan pembusukan) agar dapat menjadi media tumbuh tanaman yang baik.
Pengolahan lahan dapat dilakukan dengan cara kering dan juga cara basah. Sesuai dengan namanya, pengolahan cara kering ialah pengolahan lahan yang dilakukan pada saat kondisi tanah dalam keadaan kering sedangkan pengolahan cara basah ialah pengolahan lahan yang dilakukan pada saat kondisi tanah dalam keadaan jenuh air. Dalam pelaksanaanya, pengolahan lahan juga dapat dilakukan dengan menggabungkan kedua cara tersebut secara bersamaan.
Alat dan Mesin Pengolah Tanah
Secara garis besar alat dan mesin pengolah tanah dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu alat dan mesin pengolah tanah pertama (Primary Tillage Equipment) yang digunakan untuk melakukan pengolahan tanah tahap pertama.
Peralatan pengolahan tahap pertama ini biasanya menggunakan bajak (plow). Sedanngkan alat dan mesin pengolah tanah kedua (Secondary Tillage Equipment) digunakan untuk melakukan pengolahan tanah tahap kedua. Peralatan pengolah tanah kedua ini biasanya menggunakan garu (harrow).
a. Alat Pengolah Tanah Pertama
Alat pengolah tanah pertama merupakan peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengolahan tanah seperti membongkar, memotong, memecah dan membalikan tanah. Berikut beberapa macam alat pengolah tanah pertama yang biasanya digunakan.
1. Bajak Singkal (Mold Board Plow)
Bajak singkal merupakan jenis bajak yang paling tua di Indonesia, dan sering digunakan oleh para petani untuk melakukan kegiatan pengolahan lahan. Bajak singkal biasanya ditarik dengan menggunakan tenaga hewan ternak (Sapi dan Kerbau) namun ada juga yang menggunakan traktor sebagai sumber tenaga penariknya.
Alat ini efektif digunakan untuk bermacam-macam jenis tanah serta sangat baik untuk membalik tanah. Adapun beberapa bagian penting dari Bajak Singkal untuk mengolah tanah tahap pertama adalah pisau/bajak (share), singkal (moldboard) dan penstabil bajak (landside).
2. Bajak Piring
Penemuan awal bajak piring berawal dari usaha untuk mengurangi gesekan dengan menciptakan telapak bajak menggelinding, dan bukan telapak bajak yang harus meluncur disepanjang alur. Bajak piring ini harus memiliki bobot yang berat hal ini bertujuan agar ketika dioperasikan piringannya dapat masuk kedalam tanah. Bajak piring didesain untuk dapat digunakan dalam kondisi-kondisi dimana bajak singkal tidak dapat bekerja dan tidak dapat digunakan.
3. Bajak Rotari
Bajak rotari memiliki desain yang jauh berbeda dari bajak singkal maupun bajak piring. Bajak rotari merupakan bajak yang terdiri atas pisau-pisau yang berputar. Berbeda dengan bajak piring yang berputar karena ditarik dengan menggunakan traktor, bajak rotari ini terdiri dari pisau-pisau yang dapat mencangkul yang dipasang pada poros yang berputar karena digerakan oleh suatu motor.
Penggunaan bajak rotari untuk pengolahan lahan dapat digunakan pada kondisi tanah kering maupun tanah basah. Selain itu bajak rotari juga bisa digunakan untuk pengolahan tanah tahap kedua. Bajak rotari memiliki bagian-bagian penting yaitu pisau, poros putar, rorot penutup belakang (rear shield) dan roda dukung (land wheel).
4. Bajak Pahat (Chisel Plow)
Bajak pahat befungsi untuk merobek dan menembus tanah dengan dengan menggunakan alat seperti pahat atau ujung sekop sempit yang disebut dengan mata pahat atau chisel point. Bajak pahat merupakan bajak yang berbentuk tajak yang disusun pada suatu rangka dan dilengkapi dengan 2 buah roda yang berfungsi sebagai transportasi dan pengatur kedalaman pemecah tanah. Adapun jarak antara tajak dapat beragam yaitu antara 1 hingga 2 inchi.
5. Bajak Tanah Bawah (Subsoil)
Bajak subsoil sebenarnya termasuk kedalam jenis bajak pahat namun memiliki kontruksi yang lebih berat. Fungsi dari bajak tanah bawah pun tidak jauh berbeda dari bajak pahat yaitu digunakan untuk pengerjaan tanah dengan tingkat kedalaman tanah yang lebih dalam yaitu mencapai kedalaman sekitar 50-90 cm.
b. Alat Pengolah Tanah Kedua
Menurut Daywin (2008) pengolahan tanah kedua dilakukan setelah proses pembajakan. Pengolahan tanah kedua bertujuan agar lahan bisa menjadi lebih gembr dan rata, perbaikan tata air dan sisa-sisa tanaman dan tumbuhan pengganggu dihancurkan dan dicampur dengan lapisan tanah bagian atas. Berikut bebeapa alat pengolah tanah kedua yang biasa digunakan, antara lain:
1. Garu (Harrow)
Garu biasanya digunakan untuk memotong tanah pada tingkat kedalaman tanah yang cukup dangkal. Penggunaan garu dalam pengolahan tanah kedua bertujuan untuk menghancurkan tanah, memootng gulma, dan mencampur material dengan tanah.
Desain garu harus lebih lebar dibandingkan dengan lebar traktor hal ini bertujuan agar hasil dari pengolahan lahan tidak rusak karena terlindas oleh roda traktor kembali. Berikut beberapa jenis garu yang biasa digunakan dalam pengolahan tanah kedua, yaitu:
- Garu Piring (Disk Harrow)
- Garu Paku (Spike Tooth Harrow)
- Garu Pegas (Spring Tooth Harrow)
- Garu Rotari (Rotary Harrow)
- Garu Khusus (Special Harrow)
2. Penggulud (Ridger)
Penggulun digunakan untuk membuat alur atau bedengan. Kontruksi dari penggulud seperti bajak yang memiliki dua arah sekaligus. Penggulud memiliki kontruksi yang hampir mirip dengan bajak singkal namun ada juga yang mirip dengan bajak piring. Dengan alat ini tanah akan terlempar ke kiri ke kanan sekaligus secara bersamaan.
3. Perata dan Penggembur (Land Rollers & Pulverizers)
Kontruksi dari alat ini menyerupai piring-piring dan roda-roda yang tersusun rapat pada satu as. Piringannya ada yang tajam dan ada juga yang bergerigi, yang digunakan untuk menyelesaikan proses pengolahan tanah untuk persemaian. Perata dan penggembur dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Surface packer dan Subsurface packer.
Demikian ulasan mengenai alat dan mesin pengolah tanah tahap pertama dan alat pengolah tanah tahap kedua. Semoga bermanfaat!