Alat dan Mesin Penyiangan – Gulma (Weeds) atau tumbuhan pengganggu merupakan tumbuhan yang memilki sifat perusak dan memiliki tingkat perkembangan yang sangat cepat sehingga dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Selain itu gulma juga dapat mengakibatkan pengurangan produksi tanaman.
Oleh sebab itu pemberantasan atau penyiangan dan pengendalian gulma merupakan hal yang wajib untuk dilakukan. Penyiangan dan pengendalian gulma dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, Penyiangan gulma secara fisik, secara kimiawi dan secara biologis. Penyiangan dan pengendalian gulma dapat secara fisik dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan mekanis dan bantuan api.
Penyiangan secara kimiawi dapat dilakukan dengan menyemprotkan herbisida. Sedangkan penyiangan dengan cara biologis dapat dilakukan dengan cara menanami berbagai macam tanaman agar tumbuhan pengganggu (gulma) terdesak dan tidak dapat tumbuh dan berkembang.
Pemilihan mengenai cara penyiangan dan pengendalian gulma dapat di lakukan berdasarkan faktor jenis dan umur dari tanaman, umur dan jenis gulma serta waktu pelaksanaanya. Pertimbangan-pertimbangan tersebut bertujuan agar proses penyiangan dan pengendalian gulma tidak akan menggangu pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sedang di budidayakan.
Kehadiran gulma hanya menjadi pesaing bagi tanaman utama yang di budidayakan dalam mendapatkan nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga kehadirannya dapat menurunkan jumlah produksi.
Selain untuk memberantas gulma, kegiatan penyiangan bertujuan untuk mengaduk tanah di dareah perakaran agar dapat meningkatkan aerasi udara di dalamnya. Kegiatan penyiangan dan pengendalian gulma harus dilakukan sebelum dilakukan proses pemupukan, hal ini bertujuan agar penggunaan pupuk untuk tanaman tidak menjadi sia-sia.
Karena proses penyiangan cukup sulit untuk dilakukan dan membutuhkah keterampilan khusus untuk mencabut rumput yang berada disela-sela tanaman seperti padi, maka diperlukan suatu alat penyiangan semi mekanis dan mekanis agar tidak merusak tanaman. Penggunaan alat penyiangan mekanis juga dapat meningkatkan nilai kapasitas kerja.
Menurut Haryono (2007) penyiangan dan pengendalian gulma pada tanaman padi yang dilakukan secara manual dengan menggunakan tangan membutuhkan waktu 172 jam/ha, penyiangan dan pengendaldian gulma menggunakan alat semi mekanis menggunakan landak membujur melintang membutuhkan waktu 132 jam/ha. Sedangkan penyiangan dan pengendalian gulma menggunakan alat mekanis power weeder hanya membutuhkan waktu 15-27 jam/ha.
Alat dan Mesin Penyiangan
a. Penyiangan Manual (Hand Weeding)
Penyiangan dan pengendalian gulma yang dilakukan oleh petani di Indonesia umumnya masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara mencabut gulma dengan menggunakan tangan. Proses penyiangan manual yang biasa dilakukan oleh petani di Indonesia adalah dengan mencabuti rerumputan yang tumbuh subur diantara tanaman utama dan kemudian membuangnya diareal persawahan atau perkebunan.
Penyiangan biasanya dilakukan selama masa pertumbuhan padi yang dilakukan sebanyak dua kali penyiangan. Penyiangan pertama biasanya dilakukan pada saat padi berumur 15-17 hari dan penyiangan kedua dilakukan pada saat padi berumur 30-40 hari setelah tanam. Menurut Haryono (2007) penyiangan yang dilakukan dengan cara manual (Hand Weeding) membutuhkan waktu 172/ha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 25 orang perhektar.
b. Alat Penyiangan Semi Mekanis
Penggunaan alat untuk melakukan proses penyiangan sudah dilakukan para petani sejak 20 tahun yang lalu. Alat penyiang gulma sederhana yang biasanya digunakan oleh para petani adalah alat penyiang gasrok/landak yang terbuat dari kayu dan cakar penyiangan menggunakan beberapa kumpulan paku yang terletak di dasar alat penyiang. Kegiatan penyiangan dengan menggunakan alat ini sering juga disebut dengan istilah ngalandak.
Cara menggunakan alat penyiang landak ini yaitu dengan didorong dengan tenaga manusia melalui tangkai pendorong. Penyiangan yang menggunaka alat penyiang landak ini membutuhkan tenaga kerja sebanyak 7 orang dalam waktu 3 hari dalam luasan 1 ha sawah. Kegiatan ngalandak ini biasanya dilakukan paling awal sebelum dilakukan kegiatan penyiangan yang lain atau dilakukan pada saat tanaman berumur 25 hari setelah tanam. Penyiangan yang dilakukan dengan menggunakan alat penyiang landak selain untuk memberantas gulma juga berfungsi untuk penggemburan tanah.
c. Alat dan Mesin Penyiangan Mekanis
Jenis alat dan mesin penyiangan mekanis (Power Weeder) dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Power Weeder Roda Satu dan Power Weeder Roda Dua.
1. Power Weeder Roda Satu
Penggunaan mesin power weeder roda satu hanya dapat dioperasikan untuk penyiangan dan pengendalian gulma pada lahan yang tergenang air sekitar 5 cm dan berlumpur dengan kedalaman lapisan maksimal 25 cm ( yang diukur dengan cara orang berdiri diatas lumpur).
Untuk dapat menggunakan mesin power weeder roda satu, maka jarak tanaman padi yang dianjurkan adalah 20-25 cm dengan baris yang lurus. Dan tingkat kedalaman air juga harus berkisar antara 5-10 cm, hal ini bertujuan agar mesin dapat berjalan tanpa harus didorong. Mesin pewer weeder roda satu sangat cocok digunakan di areal persawahan.
2. Power Weeder Roda Dua
Penggunaan mesin power weeder roda dua dapat dioperasikan untuk mencabut rumput liar (gulma) pada tanah kering dan juga cocok untuk digunakan untuk lahan basah. Adapun mesin yang digunakan pada power weeder roda dua memiliki tenaga 8,3 hp. Dalam pengoperasiannya, kekuatan mesin akan diteruskan ke roda melalui sistem transmisi.
Mesin power weeder roda dua terdiri dari tiga baris piringan yang berjajar dengan 6 jumlah pisau yang lentur dan disusun berlawanan arah sebagai alternatif pada setiap piringan. Mekanisme pemberantasan dan pemotongan gulma sekaligus penggemburan tanah terjadi ketika pisau aktif berputar. Secara umum, komponen penting dari mesin penyiang power weeder adalah sebagai berikut:
- Stang Kemudi, berfungsi untuk mengatur dan mengarakhan jalannya mesin penyiang hubungan kerjanya dengan tuas gas untuk mengatur cepat atau lambatnya pergerakan mesin.
- Tuas Gas, berfungsi untuk mengatur gas (cepat atau lambat) jalannya mesin, hubungan kerjanya dengan stang kemudi untuk mengatur jalannya mesin penyiang.
- Tangki Bahan Bakar, berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan bakar agar selalu tersedia ketika hendak di operasikan. Hubungan kerjanya dengan komponen yang di transfer agar menjadi bahan bakar sehingga mesin dapat di fungsikan.
- Mesin Penggerak, berfungsi untuk memberikan daya terhadap komponen-komponen yang ada dapat mempermudah pengerjaan dalam penyiangan dan pemberantasan gulma.
- Pelindung Weeder, berfungsi untuk melindungi operator atau petani agar terhindar dari berbagai macam resiko bahaya.
- Rangka, berfungsi sebagai tempat untuk memasang dari suatu sistem.
- Ekor Peluncur, berfungsi sebagai penahan saat mesin penyiang telah selesai digunakan.
- Cakar Penyiang, merupakan eksekutor dalam mesin penyiang power weeder, cakar penyiang terdiri dari roda yang terbuat dari plat besi, dan cakar penyiang sendiri terbuat dari bahan paku baja yang dibengkokan dibagian ujungnya. Untuk membuat roda diperlukan plat besi yang dibentuk dengan menggunakan pahat.
Demikian ulasan mengenai alat dan mesin penyiangan yang biasa digunakan oleh para petani untuk memberantas gulma. Penyiangan dan pemberantasan gulma perlu dilakukan agar tidak menghambat petumbuhan dan perkembangan tanaman utama dan meningkatkan jumlah produksi petanian. Semoga bermanfaat!