Alat Sprayer Pertanian – Dalam bidang pertanian pengendalian hama dan penyakit tanaman perlu dilakukan agar bisa menghasilkan tanaman yang sehat dan subur. Pengendalian hama dan penyakit tanaman tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan pestisida baik yang berbentuk cair maupun tepung.
Penggunaan pestisida cair biasanya diaplikasikan dengan cara disemprotkan ke permukaan tanaman dengan menggunakan alat semprot atau sprayer. Sedangkan pestisida dalam bentuk tepung di aplikasikan dengan menggunakan alat yang bernama duster.
Alat Sprayer Pertanian
Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, kini para petani pun bisa merasakan dampak secara langsung dari kemajuan teknologi. Dengan adanya alat sprayer memudahkan para petani untuk bisa mengendalikan hama dan penyakit tanaman lainnya dengan menyemprotkan pestisida cair menggunakan alat sprayer tersebut.
Alat Sprayer Pertanian berfungsi untuk memecah suatu cairan dalam halam ini cairan pestisida menjadi butiran cairan atau spray. Alat ini bekerja dengan cara menyemprotkan cairan kimia yang berfungsi sebagai insektisida pembasmi hama dan penyakit tanaman lainnya. Bagian tanaman yang biasanya di semprot menggunakan sprayer ini adalah bagian daun, tangkai, buah, dan batang untuk melindunginya dari hama dan bibit-bibit penyakit.
Tingkat efektivitas dan efisiensi alat sprayer sendiri ditentukan oleh kualitas alat penyemprot serta komposisi pestisida yang digunakan. Kinerja alat sprayer sangat dipengaruhi oleh spesifikasi alat dan dosis pestisida yang digunakan. Dengan adanya alat sprayer ini sangat membantu para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman lainnya untuk mendapatkan hasil panen yang sehat dan subur.
Fungsi Alat Sprayer Tanaman
Alat Sprayer memiliki fungsi utama yaitu untuk memecah cairan atau larutan pestisida untuk membasmi hama dan penyakit tanaman lainnya yang disemprotkan menjadi butiran cairan kecil (droplet) dan mendistribusikan secara merata pada spot atau objek yang ingin dilindungi seperti daun, tangkai, batang tanaman dan buah.
Selain fungsi utama yang telah disebutkan diatas alat sprayer juga memiliki fungsi yang lainnya, yaitu :
- Menyemprotkan cairan atau larutan herbisida untuk mecegah dan membasi gulma pada tanaman.
- Menyemprotkan cairan atau larutan insektisida untuk mencegah dan membasmi hama dan penyakit pada tanaman.
- Menyemprotkan cairan atau larutan fungisida untuk mencegah dan membasmi penyakit tanaman.
- Menyemprotkan cairan hormon pada tanaman untuk tujuan tertentu.
- Menyemprotkan cairan pupuk untuk menyuburkan tanaman.
Jenis-jenis Alat Sprayer dan Spesifikasinya
Dalam bidang pertanian ada 3 jenis alat sprayer yang biasanya sering digunakan yakni Knapsack Sprayer, Motor Sprayer dan CDA Sprayer. Meskipun ketiganya termasuk ke dalam alat semprot (Sprayer), namun alat semprot tersebut memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda-beda.
Berikut jenis – jenis alat sprayer yang biasa digunakan dalam bidang pertanian :
Motor Sprayer
Jenis alat sprayer yang pertama adalah Motor Sprayer. Sprayer jenis ini menggunakan mesin sebagai tenaga penggerak untuk menggerakkan pompa dan mengeluarkan cairan atau larutan dalam tangki. Performa mesin dan penggunaannya juga berbeda-beda tergantung dari variasi merk dan spesifikasi yang digunakan.
Keunggulan utama penggunaan alat sprayer jenis ini adalah memiliki jangkauan yang sangat luas dengan durasi yang relatif singkat dan kemampuan untuk menembus gulma serta minim tenaga kerja. Namun, penggunaan alat sprayer jenis ini tidak dianjurkan untuk menyemprot pada tanaman yang masih muda karena dikhawatirkan dapat merusak tanaman. Selain itu Motor Sprayer juga harus sering dilakukan perawatan meliputi servis dan penggantian suku cadang agar bisa digunakan secara optimal. Contoh Motor Sprayer yang umumnya sering digunakan adalah Boom Sprayer dan Mist Blower Power Sprayer.
Knapsack Sprayer
Jenis alat sprayer yang kedua adalah Knapsack Sprayer. Knapsack Sprayer atau yang biasa dikenal dengan alat semprot punggung ini merupakan jenis alat sprayer yang paling sering digunakan oleh para petani didaerah-daerah di Indonesia. Alat sprayer jenis ini bekerja dengan cara menggerakkan lengan penyemprot, kemudian dari tangki larutan kimia aktif akan dikeluarkan oleh tekanan udara melalui tenaga pompa.
Ketika gagang pompa sprayer digerakan maka cairan atau larutan kimia aktif ( Pestisida ) akan keluar dari tangki menuju saluran udara sehingga membuat tekanannya meningkat dan menyebabkan cairan atau larutan kimia aktif tersebut keluar dari katup dan diarahkan keNozzle untuk disemprotkan. Tekanan udara yang dihasilkan oleh pompa sekitar 0,7-1,0 kg/cm2 saat melakukan pemompaan sebanyak 8 kali. Contoh Knapsack Sprayer yang umumnya digunakan adalah Merk Hero, CP 5, Solo, Berthoud dan Matatabi.
CDA Sprayer
Berbeda dengan 2 jenis alat sprayer sebelumnya, CDA ( Controlled Droplet Application ) Sprayer tidak menggunakan tekanan udara untuk untuk bisa menyemprotkan cairan atau larutan yang ada didalam tangki. Akan tetapi CDA Sprayer menggunakan gaya gravitasi dan putaran piringan. Cara kerja dari CDA Sprayer adalah larutan mengalir dari tangki melalui selang menuju nozzle kemudian akan diterima oleh putaran piringan bergerigi ( Spining Disc ), dan disebarkan ke arah bidang sasaran.
Putaran piringan dikendalikan oleh generator dengan tenaga baterai 12 volt yang mana menghasilkan putaran piringan sebesar 2.000 rpm dan menghasilkan butiran-butiran air yang keluar memiliki ukuran yang sama yaitu 250 mikron. Ukuran 250 mikron merupakan ukuran yang optimal untuk bisa membasahi permukaan gulma. Contoh CDA Sprayer yang biasa digunakan adalah Herbi 77, Mikron, Bikrky dan Samurai.
Teknologi Drone
Teknologi drone kini terkenal dalam berbagai aspek, mulai dari dunia fotografi, film, pemetaan udara, pertanian modern, dan lainnya. Dalam bidang pertanian modern, peran drone sangat mempengaruhi produktivitas petani dengan cara mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman lainnya dengan bantuan teknologi mesin yang dapat disesuaikan dengan mudah.
Teknologi drone merupakan alat penyemprot pertanian otomatis yang dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyemprotan, terutama di daerah yang sulit dijangkau oleh tenaga manusia. Namun rata-rata unit drone yang digunakan untuk pertanian harganya cukup mahal dan ukurannya juga sangat besar. Pemanfaatan teknologi drone sendiri bisa digunakan untuk menyemprotkan cairan pestisida secara otomatis dan bisa juga untuk mendeteksi tingkat kerusakan dan penyakit pada tanaman yang diakibatkan oleh hama dan penyakit tanaman lainnya.
Cara Merawat Alat Sprayer Pertanian
Berikut hal yang harus Anda perhatikan ketika memiliki alat sparayer pertanian agar bisa awet dan tidak mudah rusak. Tentunya perlu perawatan yang rutin agar bisa menjaga alat sprayernya tetap awet. Berikut cara merawat alat sprayer pertanian:
- Pastikan untuk selalu mengecek kondisi alat sprayer secara rutin. Jika terdapat kerusakan pada alat sprayer maka segera perbaiki dan bila perlu ganti sparepart sprayer agar kinerjanya tetap optimal.
- Jangan mengaduk larutan pestisida dengan cara menggoyang tangki dengan keras atau menggunakan stik sprayer untuk mengaduk larutan pestisida didalam tangki.
- Gunakan penyaring halus saat mengisi tangki sprayer agar tidak terjadi pengendapan di Nozzle saat digunakan.
- Pastikan untuk selalu menggunakan air bersih sebagai campuran larutan pestisida.
- Setelah selesai menggunakan alat sprayer pastikan untuk selalu membersihkan bagian dalam tangki dengan air bersih kemudian keringkan.
Demikian artikel tentang alat sprayer dalam bidang pertanian serta jenis dan fungsinya. Penggunaan alat sprayer tersebut dapat membantu mempermudah para petani untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman lainnya.