Jenis Mesin Panen Padi “Reaper, Binder, dan Combine Harvester”

Eiji

Daftar isi

Apa itu mesin panen padi?

Jenis Mesin Panen Padi – Mesin panen padi sejatinya merupakan bentuk dari penerapan pertanian modern yang sudah umum sekali digunakan di sejumlah negara yang maju. Mari kita mengenal jenis-jenis mesin panen padi dan juga bagaimana cara kerja mesin tersebut dapat bisa membantu kamu untuk menghasilkan jumlah panen yang lebih baik lagi.

Di dalam sebuah siklus tanam, panen merupakan masa-masa yang paling dinantikan oleh para petani. Harapan untuk bisa mendapatkan hasil panen yang melimpah tentunya menjadi salah satu impian semua petani, termasuk kamu juga kan?

Tapi taukah kamu jika pada masa panen juga adalah masa yang paling kritis, dimana kualitas dan juga jumlah dari hasil panenmu itu sangat ditentukan oleh kecepatan dalam melakukan panen. Seringkali ada kendala yang dialami oleh para petani lokal adalah kurangnya tenaga kerja untuk bisa melakukan panen terutama pada daerah dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit.

Salah satu upaya yang bisa untuk dilakukan untuk bisa mengatasi kurangnya tenaga kerja saat panen yaitu bisa dengan memanfaatkan teknologi, dalam hal ini juga penggunaan mesin panen padi. Penggunaan mesin ini tersebut bisa memberikan dampak signifikan terhadap berkurangnya biaya pada proses panen per hektar serta meluasnya jangkauan dari wilayah yang dipanen.

Sebelum kamu nantinya memilih mesin panen padi untuk bisa membantu proses panen ada baiknya jika kamu untuk memperhatikan sejumlah hal berikut:

  • Harga dari mesin panen padi.
  • Biaya dari perawatan, usia dari pemakaian dan juga dukungan dari suku cadang.
  • Kinerja dari alat dilapangan.
  • Luasan dari lahan.
  • Tingkat dari kekeringan lahan.
  • Tinggi dari malai padi dan juga tingkat kerontokan padi.
  • Proses pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan juga proses pengeringan hasil panen
Baca Juga :  Mengenal Lebih Dekat Mesin Pemanen Padi Combine Harvester

Jenis-jenis Dari Mesin Panen Padi

Jika ditinjau dari jenisnya, mesin panen padi dapat untuk dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu:

  • Reaper
    Mesin Reaper ini merupakan suatu mesin pertanian modern yang dapat difungsikan untuk memanen atau untuk memotong padi secara mekanis. Prinsip dari kerjanya yaitu penerapan seperti sabit yang digunakan untuk bisa memanen padi.
  • Binder
    Binder merupakan suatu mesin yang dapat berfungsi memotong sekaligus untuk mengikat hasil potongan
  • Combine harvester (pemanen kombinasi), merupakan suatu mesin yang mempunyai tiga fungsi yaitu menuai, merontokkan dan juga menampi.

Hal yang menjadi pembeda utama antara satu mesin dengan mesin yang lainnya yaitu pada kemudahan dalam pengaturan ketinggian malai, kondisi malai hingga kinerja pada sebuah kondisi lahan tertentu perlu untuk mendapatkan perhatian khusus.

Untuk varietas padi yang mudah sekali rontok, perangkat mesin juga harus dapat diatur agar mempunyai getaran yang seminimal mungkin untuk bisa menghindari bulir jatuh ke lahan.

Reaper

Reaper tipe tarik yang cocok untuk digunakan sebagai pengganti sabit. Ukurannya yang lebih ringan dan juga lebih praktis membuatnya mudah digunakan. Reaper ini juga bisa untuk digunakan untuk mengumpulkan padi dalam dua tarikan pemotongan apabila ditambahkan rangka pengumpulnya. Kinerja reaper inijika  dapat mencapai dua kali lebih baik dibandingkan dengan penggunaan sabit. Posisi pemakaian yang mengharuskan para pengguna berdiri dapat untuk mengurangi kelelahan kerja.

Seperti yang sudah diterangkan bahwa mesin reaper ini bekerjanya dengan mengait rumpun padi, kemudian dalam memotong dan yang selanjutnya dilempar kesebelah kanan mesin diatas permukaan tanah. Setiap lemparan ini terdiri dari 3-10 rumpun tanam padi dan juga tergantung dari jumlah alur pemotongan dari suatu mesin. Untuk bisa memudahkan pengangkutan ketempat perontokan biasanya bisa diikat dulu atau bisa dimasukkan kedalam karung agar tidak banyak gabah yang hilang karena rontok dari rantainya.

Baca Juga :  Keunggulan dan Kelemahan: Perbandingan Pertanian Modern dan Tradisional

Mesin reaper ini dioperasikan oleh satu orang dan juga dibantu 2 orang lainnya untuk mengikat atau mengarungkan. Tenaga motor penggeraknya yaitu berkisar antara 2,5 sampai dengan 3 Daya Kuda (DK). Kapasitas kerja dari mesin reaper ini adalah antara 30-35 jam setiap hektar dengan satu alur pemotongan, sedangkan dari yang tiga alur pemotongan berkisar di antara 18-20 jam tiap hektar.

Kelemahan dari penggunaan mesin yang satu ini yaitu bagi varietas padi yang mudah sekali untuk rontok, dimana akan lebih banyak padi yang akan rontok akibat dari getaran atau perlakuan dari mesin. Kelemahan yang lainnya yaitu pada biaya awal yang tinggi, yaitu harga pembeliannya dan juga harga bahan bakar yang terus saja meningkat.

keuntungan-keuntungannya yaitu sebagai berikut :

  1. Kapasitas kerjanya (jam/ha) lebih tinggi
  2. Hanya membutuhkan 2-3 orang untuk melakukan panen dalam 1 hektar
  3. Biaya panen per hektarnya yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan cara tradisional.
  4. Kehilangan gabah di sawah yang relatif lebih rendah bagi varietas padi yang sukar untuk rontok.
  5. Dapat dimiliki dengan cara berkelompok tani secara koperasi.

Bagian-bagian utama pada mesin reaper ini adalah :

  1. Motor bakar : Jenis motor bakar yang digunakan juga biasanya motor bakar bensin karena kebutuhan dari tenaganya yang tidak terlalu besar, yaitu 3-5 Daya kuda.
  2. Tangan Pengait : Tangan pengait juga bekerjanya secara otomatis, fungsinya yaitu untuk mengait atau menarik batang padi kearah pisau pemotong.
  3. Pisau pemotong : Pisau pemotong pada umumnya yaitu berupa pisau berputar dan juga berbentuk lingakaran dimana tepinya yang bergerigi (seperti gergaji) tajam. Penajaman pisau pemotong nya perlu untuk dilakukan bila sudah bekerja sekitar 300- 600 jam kerja memotong.
  4. Pelempar otomatis : Bagian satu ini tugasnya untuk melempar sejumlah padi yang telah terpotong dari tempat pengumpulan. Proses dari pelemparannya berjalan secara otomatis setelah padi yang terpotong nantinya terkumpul pada ukuran tertentu.
  5. Roda : Mesin potong Reaper dengan nama bagian-bagiannya ini diberikan pada Gambar 52. Karena prinsif kerja dari Reaper ini hanya memotong dan juga melempar, kadang-kadang disebut juga ”mesin tuai dan pelempar padi”.
Baca Juga :  Pemilik Rumah, Ini Dia 10 Mesin Potong Rumput Terbaik yang Harus Anda Pertimbangkan

Binder

Binder mempunyai bagian potong satu bahkan hingga 4 alur tanam. Dalam penggunaannya padi yang sudah dipotong nantinya akan langsung diikat menjadi satu hingga dua kilogram untuk kemudian bisa ditempatkan ke sisi yang sama.

Tali pengikat yang digunakan binder juga dapat berupa bahan sintesis atau pun jerami. Tali yang digunakan harus bisa ditempatkan dengan secara baik agar memudahkan dalam proses mengikat padi.

Binder juga bisa untuk dilengkapi alat pengangkat padi guna untuk memudahkan mengangkat padi yang sudah diikat.

Combine Harvester

Combine harvester ini bekerja dengan cara mengumpankan bagian malai padi yang sudah dipotong pada mesin perontok. Selanjutnya hasil dari rontokan tersebut bisa ditampung pada karung ataupun pada tangki penampung sementara.

Combine harvester ini mempunyai dua jenis yaitu tipe dorang dan juga kemudi dengan lebar pemotongan yang cukup bervariasi antara 60 cm hingga 1,5 meter dengan mempunyai tenaga mesin berkisar antara 7 hingga 30 HP.

Mesin yang dikembangkan untuk wilayah Amerika dan juga Eropa ini pada umumnya digunakan juga untuk memanen gandum. Padi yang dipotong dan termasuk jeraminya, dimasukkan langsung kebagian perontokan. Gabah dari hasil perontokan ditampung tangki, dan juga jeraminya ditebarkan dengan secara acak.

Untuk sistem dari pengoperasiannya seluruh mesin panen bertipe kemudi ini yaitu dengan lebar potong antara 1,5 meter bahkan hingga 6 meter. Untuk mesin ini menggunakan 25 HP untuk penggunaan satu meter lebar wilayah potongnya.

Itulah tadi artikel mengenai jenis mesin panen padi untuk bisa membantu mempercepat pemanenan para petani.

Artikel Terkait

Bagikan:

Tags