Teknologi terbaru pengelolaan lahan pertanian – Pertanian merupakan salah satu sektor yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup manusia. Namun, pengelolaan lahan pertanian yang buruk dapat menyebabkan kerugian besar bagi para petani dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian. Salah satu cara untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan menggunakan teknologi baru dalam pengelolaan lahan pertanian.
Teknologi ini dapat membantu para petani untuk meningkatkan hasil pertanian, mengurangi kerugian, dan melindungi lingkungan. Artikel ini akan menjelaskan tentang teknologi baru dalam pengelolaan lahan pertanian, keuntungan dari teknologi tersebut, dan aplikasinya dalam pertanian. Selain itu, artikel ini juga akan memberikan studi kasus yang menunjukkan hasil yang diperoleh dari implementasi teknologi baru dalam pengelolaan lahan pertanian.
Secara keseluruhan, artikel ini akan memberikan wawasan yang berguna bagi para petani, pengelola lahan pertanian, dan pembuat kebijakan untuk memahami potensi dan manfaat dari teknologi baru dalam pengelolaan lahan pertanian.
Alat Pengolahan Tanah Pertama
Alat pengolahan tanah pertama merupakan suatu alat-alat yang pertama sekali digunakan yaitu untuk memotong, memecah dan juga untuk membalik tanah. Teknologi tersebut dikenal ada beberapa macam alat, yaitu :
- bajak singkal (moldboard plow)
- bajak piring (disk plow)
- bajak pisau berputar (rotary plow)
- bajak chisel (chisel plow)
- bajak subsoil (subsoil plow)
- bajak raksasa (giant plow)
Alat pengolah tanah kedua
Alat ini merupakan suatu teknologi yang menggunakau daya traktor antara lain:
- garu (harrow), (Garu Piring, Garu paku, Garu Pegas, Garu Rotari
- perata & penggembur (land roller dan pulverizer)
- alat-alat lainnya
Keuntungan dari menggunakan mesin pengolah tanah ini yaitu:
- Meningkatkan efisiensi kerja
- Meningkatkan kualitas tanah
- Meningkatkan produktivitas
- Memudahkan pengendalian hama dan penyakit
- Meningkatkan hasil pertanian
Tahapan tahapan dalam pengolahan tanah
Tahapan tahapan dalam pengolahan tanah bisa diawali dengan alat bajak, garu dan juga pembuatan guludan, namun dalam pengolahan tanah ini kamu perlu memperhatikan ketepatan waktu dan juga ketepatan pengolahannya. Ada juga langkah-langkah dalam pengolahan lahan yaitu sebagai berikut.
a. Pembersihan
Pembersihan ini ditujukan pada selokan-selokan agar bisa menjadi bersih agar bisa memperlancar aliran air irigasi yang masuk ke dalam petak sawah. Disamping dari itu, jerami yang ada juga perlu untuk dibabat untuk dijadikan kompos. Jerami itu ikut dibenamkan ke dalam tanah, lebih baik lagi jika langsung ditaburi atau disemprot dengan menggunakan pembenah tanah (decomposer)  agar pembusukannya bisa menjadi lebih cepat dan sempurna.
b. Pencangkulan
Pencangkulan ini ditujukan untuk bisa memperbaiki pematang dan juga petak sawah yang sukar dibajak, fungsinya yaitu untuk memberishkan pematang dari gulma dan akan memperkuat pematang sehingga tidak jebol jika nantinya air yang masuk ke lahan cukup banyak, apalagi pada musim penghujan. Pembersihan pematang ini juga berfungsi untuk bisa mencegah hama tikus karena pematang yang bersih dengan sendirinya akan bisa membuat tikus tidak nyaman untuk dijadikan sebagai tinggal.
c. Pembuatan saluran drainase
Saluran Drainase ini digunakan untuk bisa mengatur tinggi air dan juga kondisi sebuah air lahan. Lahan yang terlalu sering dialiri dengan air/tergenang akan bisa membuat pertumbuhan tanaman padi jadi terhambat
d. Pembajakan
Pembajakan ini bertujuan untuk bisa memecah tanah menjadi sebuah bongkahan-bongkahan tanah, membalikkan tanah dan beserta tumbuhan rumput (jerami) sehingga pada akhirnya membusuk. Disamping itu, juga untuk bisa mempercepat proses pembusukan dengan menggunakan bantuan mikro organisme yang ada pada dalam tanah dengan inkubasi selama satu  minggu.
e. Penggaruan
Prinsip dasar dari pengaruan ini adalah  meratakan dan juga menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah. Selama tanah tersebut digaru saluran pemasukan dan juga pengeluaran air ditutup agar lumpur tidak bisa hanyut terbawa air keluar. Lumpur banyak sekali mengandung bahan organik yang membuat subur, jika hanyut maka itu akan bisa mengurangi tingkat kesuburan lahan.
Implementasi teknologi baru pengelolaan lahan pertanian. Terdapat 5 unsur penting dalam pengelolaan lahan kering, yaitu
- pengendalian erosi,
- peningkatan kualitas tanah,
- pengendalian gulma,
- peningkatan produktivitas, dan
- pengelolaan air.
Permasalahan yang sering ditemui dalam pemanfaatan lahan kering untuk pengembangan pertanian adalah ketersediaan air yang minim, kerusakan tanah akibat erosi, dan masalah gulma yang berlebihan. Contoh pertanian lahan kering yang dapat dikembangkan adalah pertanian tegalan, yaitu sistem pertanian yang mengoptimalkan pemanfaatan air dan tanah dengan cara mengelola tanah secara intensif pada lahan yang sempit. Luas lahan kering di Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan sekitar 23,1 juta hektar. Dalam sistem pertanian tegalan, pengolahan tanah dilakukan secara intensif untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas tanaman.
Teknologi terbaru pengelolaan lahan pertanian dapat membantu para petani untuk meningkatkan hasil pertanian, mengurangi kerugian, dan melindungi lingkungan. Penggunaan teknologi terbaru dalam pengelolaan lahan pertanian dapat membantu petani untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian, serta memudahkan pengendalian hama dan penyakit serta pemeliharaan tanah dan tanaman.
Namun juga harus diingat bahwa Teknologi terbaru pengelolaan lahan pertanian tidak selalu menjadi jawaban untuk semua masalah, sehingga perlu dilakukan analisis dan pemikiran yang matang dalam penerapannya.